Selasa, 31 Mei 2016

Blended Learning dalam Pembelajaran

Blended Learning dalam Pembelajaran

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pembelajaran Berbasis ICT AUD 3 SKS
Dosen Pembimbing: Ismet, M.Pd.

Disusun oleh
Kelompok 3:

Nama                                       NPM
Dina Puspita Sari                    1513054002
Melisa Agustina                      1513054010
Novia Safitri                           1513054011
Siti Marinda                            1513054024




PROGRAM S1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Melihat begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia pun dituntut untuk menanggapi perkembangan tersebut. Dengan demikian kualitas sumber daya harus ditingkatkan dengan berbagai upaya agar mutu dan kualitas pendidikan juga meningkat, baik melalui peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen sekolah, maupun pengubahan kurikulum pendidikan.
Dalam suatu bangsa dituntut adanya perubahan dalam pendidikan untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga konsep pendidikanpun akan mengalami perubahan. Dilihat perjalanan dunia pendidikan Indonesia, pesatnya terjadi perkembangan Teknilogi Informatika dan Komunikasi (TIK). Proses pembelajaran yang berbasis TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran yang efektif, fleksibel, juga efisien. Salah satu alternatif pembelajaran dalam pandangan konstruktivis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keaktifan siswa adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran Blended Learning.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Blended Learning?
1.2.2 Apa karakteristik dari strategi pembelajaran Blended Learning?
1.2.3 Apa komponen-komponen yang terdapat dalam blended learning?
1.2.4 Apa kekurangan dan kelebihan blended learning?

1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami apa yang dimaksud dengan Blended Learning.
1.3.2 Mengetahui karakteristik dari strategi pembelajaran Blended Learning.
1.3.3 Mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam blended learning.
1.3.4 Mengetahui kekurangan dan kelebihan blended learning.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian blended learning
Blended learning istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blend : campuran yang berarti terdapat berbagai macam pola pembelajaran yang digunakan. Learning : berarti belajar. Sehingga dapat diartikan sebagai penggabungan atau pencampuran aspek-aspek dalam pembelajaran., bisa terdiri dari dua atau lebih strategi atau media yang dapat digunakan. Blended learning adalah pembelajaran yang memadukan pembelajaran berbasis teknologi dan informsi dengan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka. Aspek yang digabungkan dapat berbentuk apa saja, misalkan metode, media, sumber, lingkungan ataupun strategi pembelajaran dan tidak hanya mengkombinasikan face-to-face dan online learning saja.
Blended Learning mempunyai arti yang berarti blended : campuran, kombinasi yang baik, learning : pembelajaran, pengetahuan. Blended learning merupakan sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan didalam pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan blended learning adalah metode belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode dan pendekatan dalam pembelajaran untuk  mencapai tujuan dari proses pembelajran tersebut.
Menurut Harmon dan Jones (2000: 125) :
Menyatakan bahwa model blended learning ini mengkombinasikan pola tatap muka dikelas atau penggunaan web secara online.
Blended Learning adalah metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara peserta didik konvensional di mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran online yang bisa diakses kapan saja, di mana saja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik. Mereka mungkin saja berada di dua dunia berbeda, namun bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time. Sebagian menyebutnya dengan Long Distance Instructed Learning, yang lain menyebutnya Virtual Instructor Led Training yang dipandu oleh instruktur betulan secara virtual karena antara peserta dan instruktur berada di tempat yang berbeda. Apapun namanya, model pembelajaran ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video conference, phone conference, atau chatting online.
Tujuan utama pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karakteristik pebelajar agar terjadi belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih menarik.

2.2 Karakteristik Blended Learning
Tiga persamaan atau karakteristik dan definisi blended learning :
1.    Kombinasi antara model pembelajaran.
2.    Kombinasi antara metode pembelajaran.
3.    Kombinasi antara online learning dengan pembelajaran tatap muka.

Adapun karakteristik dari blendedlearning yaitu:
1.    Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam
2.    Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (facetoface), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
3.    Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
4.    Guru dan orangtua pembelajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

Dalam artikel yang berjudul “Building Blended Learning Strategy”Prof. McGinnis (2005) menyarankan 6 hal yang perlu diperhatikan disaat orang menyelenggarakan Blended learning :
1.    Penyampaian bahan ajar dan penyampaian pesan-pesan yang lain (seperti pengumuman) secara konsisiten.
2.    Penyelenggaraan pembelajaran melalui blended learning harus diselenggarakan secara serius.
3.    Bahan ajar yang diberikan harus selalu mengalami perbaikan (update) baik itu formatnya, isinya maupun ketersediaan bahan ajar yang memenuhi kaidah bahan ajar mandiri.
4.    Alokasi waktu bisa dimulai dengan formula 75 : 25 dalam artian bahwa 75% untuk pembelajaran online dan 25% untuk pembelajaran secara tatap muka (konvensional).
5.    Alokasi waktu tutorial 25% khusus bagi mereka yang tertinggal, namun bila tidak memungkinkan maka waktu tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan kesulitan siswa dalam memahami masalah belajar.
6.    Dalam blended learning diperlukan kepemimpinan yang mempunyai waktu dan perhatian untuk terus-menerus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Blendedlearning dibutuhkan pada saat :
1.    Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, namun menambah waktu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dunia maya.
2.    Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop antara pengajar dan siswa.
3.    Siswa dan pengajar dapat diposisikan sebagai pihak yang belajar.
4.    Membantu proses percepatan pengajaran.

2.2.1 Tujuan Blended Learning
1.  Membantu pemelajar untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
2.  Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan pemelajar untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
3.  Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi pemelajar, dengan menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan pebelajar dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada setiap saat, dan di mana saja selama pemelajar memiliki akses internet,
4.  Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.

2.3 Komponen Blended Learning
Berdasarkan kesimpulan dari para ahli mengenai blended learning, makan belended learning mempunyai 3 komponen pembelajaran yang dicampur menjadi satu bentuk pembelajaran blended learning.
1.    Online Learning
Diartikan bahwa online learnng merupakan materi pendidikan yang ditanyangkan dengan memanfaatkan komputer.
Dalam Asynchronous Online Laerning pebelajar dapat mengakses materi pelajaran kapan saja, sedangkan Synchronous Online Learning memungkinkan interaksi nyata (real time) antara pebelajar dengan pengajar (Ally 2007).
Maka dapat disimpulkan bahwa online learning adalah lingkungan pembelajaran yang menggunakan teknologi internet, intranet, dan berbasis web dalam mengakses materi pembelajaran dan memungkinkan terjadinya interkasi pembelajaran antar sesama peserta didik atau dengan mengajar dimana saja dan kapan saja.
Karakteristik online learning :
a.    Memanfaatkan jasa teknologi elektronik
b.    Memanfaatkan keunggulan computer (Digital Media dan Computer Networks)
c.    Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
d.   Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil, kemauan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat di komputer.

Kelebihan dan kekurangan E-Learning :
·           Kelebihan :
-     Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet kapan saja tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
-     Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
-     Siswa dapat belajar atau mereview bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan megingat bahan ajar tersimpan dikomputer.
-     Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajari, ia dapat melakukan akses internet secara lebih mudah.
-     Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
-     Relatif lebih efisien.
·           Kekurangan :
-     Kurangnya interaksi antara guru dan siswa dan siswa itu sendiri.
-     Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
-     Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
-     Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensial sekarang dituntut menguasai teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
-     Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
-     Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
-     Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan internet.

2.         Pembelajaran tatap muka
Pembelajaran tatap muka merupakan model pembelajaran yang sampai saat ini masih terus dilakukan dan sangat sering digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu bentuk model pembelajaran konvensional yang mempertemukan guru dengan murid dalam satu ruangan untuk belajar.
Karakteristik pembelajaran tatap muka :
a.    Terencana
b.    Berorientasi pada tempat (placed-based)
c.    Interaksi sosial

Dalam pembelajaran tatap muka guru atau pemelajar akan menggunakan berbagai macam metode dalam proses pembelajarannya untuk membuat proses belajar lebih aktif dan menarik. Yang biasanya digunakan adalah :
a.    Metode ceramah
Metode yang paling sederhana karena guru hanya menyampaikan materi pembelajaran melalui kegiatn berbicara/ceramah di depan kelas dan terkadang menggunakan media lain untuk menunjang prose pembelajaran
b.    Metode penugasan
Metode  pembelajaran dengan memberikan penugasan untuk dikerjakan didalam kelas, melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa.
c.    Metode tanya jawab
Metode pembelajaran yang menimbulkan interaksi antara siswa dengan guru, guru memberikan pertanyaan lalu siswa menjawab pertanyaan atau sebaliknya.
d.   Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dimana guru memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik yang sebenarnya maupun yang tiruan disertai dengan penjelasan singkat.

3.         Belajar mandiri
Salah satu bentuk aktivitas model pembelajaran pada blended learning adalah individualized learning, yaitu peserta didik dapat belajar mandiri dengan cara mengakses informasi, materi atau pelajaran secara online via internet. Bukan berarti belajar sendiri, tetapi belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif dengan ataupun tanpa bantuan orang lain dalam belajar.
Dengan demikian, belajar mandiri sebagai metode dapat didefinisikan sebagai suatu pembelajaran yang memposisikan pebelajaran sebagai penanggung jawab, pemegang kendali, pengambil keputusan atau pengambil inisiatif dalam memenuhi dan mencapai keberhasilan belajarnya sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain.
Karakteristik sistem belajar mandiri menurut Institut for Distance Education of Maryland University :
a.    Membebaskan pebelajar untuk tidak harus belajar pada satu tempat dalam satu waktu tertentu.
b.    Disediakannya berbagai bahan (materials) termasuk panduan belajar dan silabus yang rinci serta akses ke semua anggota.
c.    Komunikasi antar pebelajar dan instruktur melalui satu kombinasi dari beberapa teknologi informasi.
Kelemahan-kelemahan belajar mandiri :
-     Kurang interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa itu sendiri.
-     Kegiatan membosankan tidak menarik.
-     Program belajar yang tidak cocok untuk semua siswa.
-     Kurangnya disiplin diri.
-     Metode ini sering menuntut kerjasama dan perencanaan tim untuk yang rinci diantara staf pengajar yang terlibat.



2.4  Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning
2.4.1 Kelebihan blended learning :
a.         Dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran kapan saja dan dimana saja.
b.        Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.
c.         Pembelajaran lebih efektif dan efisien
d.        Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya blendedlearning maka pebelajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
e.         Pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku.

2.4.2 Kekurangan blended learning :
a.         Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.
b.        Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pebelajar, seperti komputer dan akses internet. Padahal dalam blended learning diperlukan akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.
c.         Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi
d.        Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti komputer dan akses internet
e.         Membutuhkan strategi pembelajaran yang tepat untuk dapat memaksimalkan potensi dari blended learning.












BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Blended learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Pembelajaran berlangsung secara konvensional (tatap muka), mandiri, dan mandiri via online.Bahan belajar mandiri secara offline disiapkan dalam bentuk digital, seperti dalam bentuk CD, MP3, DVD, dll. Sedangkan bahan belajar mandiri secara online disiapkan dalam bentuk via website resmi tertentu.

3.2 Saran
Hendaknya dalam menerapkan blended learning pemelajar dapat memastikan bahwa seluruh pesertanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dalam belajar secara mandiri via online tidak banyak hambatan yang dikarenakan oleh faktor sarana dan prasana yang kurang memadai.
·           Hendaknya pemelajar sudah menyiapkan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan yang mungkin muncul.
·           Pembagian materi belajar harus dapat dialokasikan dengan baik, dengan mempertimbangkan isi bahan ajar, serta tujuan pembelajarannya, mana yang harus dibahas secara tatap muka, atau dapat dipelajari secara mandiri.
·           Pemelajar juga harus menyiapkan jawab yang terorganisir untuk tatap muka dan pembelajaran mandiri diawal. Agar peserta mengetahui secara jelas jadwal tersebut.

1 komentar:

  1. Vd vr videos: YouTube - Vd vr - Vd vr | Vd vr videoodl.cc
    Vd vr. This YouTube channel is about to become a YouTube channel for free youtube to mp3 converter the community. Discover more videos on Vd vr.

    BalasHapus