Blended Learning
dalam Pembelajaran
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata
Kuliah
Pembelajaran Berbasis ICT AUD 3 SKS
Dosen Pembimbing: Ismet, M.Pd.
Disusun
oleh
Kelompok
3:
Nama NPM
Dina
Puspita Sari 1513054002
Melisa
Agustina 1513054010
Novia
Safitri 1513054011
Siti
Marinda 1513054024
PROGRAM S1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melihat
begitu cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya
manusia pun dituntut untuk menanggapi perkembangan tersebut. Dengan demikian
kualitas sumber daya harus ditingkatkan dengan berbagai upaya agar mutu dan
kualitas pendidikan juga meningkat, baik melalui peningkatan kompetensi guru,
pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,
peningkatan mutu manajemen sekolah, maupun pengubahan kurikulum pendidikan.
Dalam suatu bangsa
dituntut adanya perubahan dalam pendidikan untuk memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas, sehingga konsep pendidikanpun akan mengalami perubahan.
Dilihat perjalanan dunia pendidikan Indonesia, pesatnya terjadi perkembangan
Teknilogi Informatika dan Komunikasi (TIK). Proses pembelajaran yang berbasis
TIK dapat meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran yang efektif,
fleksibel, juga efisien. Salah satu alternatif pembelajaran dalam pandangan
konstruktivis yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keaktifan siswa adalah
dengan menerapkan strategi pembelajaran Blended Learning.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Blended Learning?
1.2.2 Apa karakteristik dari strategi pembelajaran
Blended Learning?
1.2.3 Apa komponen-komponen yang terdapat dalam blended
learning?
1.2.4 Apa kekurangan dan kelebihan blended learning?
1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami apa yang dimaksud dengan Blended Learning.
1.3.2 Mengetahui karakteristik dari strategi pembelajaran
Blended Learning.
1.3.3 Mengetahui komponen-komponen yang terdapat dalam
blended learning.
1.3.4 Mengetahui kekurangan dan
kelebihan blended learning.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
blended learning
Blended
learning istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari dua suku
kata, blended dan learning. Blend :
campuran yang berarti terdapat berbagai macam pola pembelajaran yang digunakan.
Learning : berarti belajar. Sehingga dapat diartikan sebagai penggabungan atau
pencampuran aspek-aspek dalam pembelajaran., bisa terdiri dari dua atau lebih
strategi atau media yang dapat digunakan. Blended
learning adalah pembelajaran yang memadukan pembelajaran berbasis teknologi
dan informsi dengan pembelajaran berbasis kelas/tatap muka. Aspek yang
digabungkan dapat berbentuk apa saja, misalkan metode, media, sumber,
lingkungan ataupun strategi pembelajaran dan tidak hanya mengkombinasikan
face-to-face dan online learning saja.
Blended
Learning mempunyai arti yang berarti blended
: campuran, kombinasi yang baik, learning
: pembelajaran, pengetahuan. Blended
learning merupakan sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan didalam
pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan blended learning adalah metode belajar
yang menggabungkan dua atau lebih metode dan pendekatan dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan dari proses
pembelajran tersebut.
Menurut
Harmon dan Jones (2000: 125) :
Menyatakan
bahwa model blended learning ini
mengkombinasikan pola tatap muka dikelas atau penggunaan web secara online.
Blended
Learning adalah metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan
materi online secara harmonis. Perpaduan antara peserta didik konvensional di
mana pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran online
yang bisa diakses kapan saja, di mana saja 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Adapun
bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik
dengan peserta didik. Mereka mungkin saja berada di dua dunia berbeda, namun
bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan
secara real time. Sebagian menyebutnya dengan Long Distance Instructed Learning, yang lain menyebutnya Virtual Instructor Led Training yang
dipandu oleh instruktur betulan secara virtual karena antara peserta dan
instruktur berada di tempat yang berbeda. Apapun namanya, model pembelajaran
ini memanfaatkan teknologi IT lewat media video conference, phone conference,
atau chatting online.
Tujuan utama
pembelajaran blended adalah memberikan kesempatan bagi berbagai karakteristik
pebelajar agar terjadi belajar mandiri, berkelanjutan, dan berkembang sepanjang
hayat, sehingga belajar akan menjadi lebih efektif, lebih efisien, dan lebih
menarik.
2.2 Karakteristik Blended Learning
Tiga
persamaan atau karakteristik dan definisi blended learning :
1.
Kombinasi antara model pembelajaran.
2.
Kombinasi antara metode pembelajaran.
3.
Kombinasi antara online learning dengan pembelajaran
tatap muka.
Adapun
karakteristik dari blendedlearning yaitu:
1.
Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis
teknologi yang beragam
2.
Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (facetoface),
belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
3.
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari
cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
4.
Guru dan orangtua pembelajar memiliki peran yang sama
penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.
Dalam artikel
yang berjudul “Building Blended Learning
Strategy”Prof. McGinnis (2005) menyarankan 6 hal yang perlu diperhatikan
disaat orang menyelenggarakan Blended
learning :
1.
Penyampaian bahan ajar dan penyampaian pesan-pesan yang
lain (seperti pengumuman) secara konsisiten.
2.
Penyelenggaraan pembelajaran melalui blended learning harus diselenggarakan secara serius.
3.
Bahan ajar yang diberikan harus selalu mengalami
perbaikan (update) baik itu formatnya, isinya maupun ketersediaan bahan ajar
yang memenuhi kaidah bahan ajar mandiri.
4.
Alokasi waktu bisa dimulai dengan formula 75 : 25 dalam
artian bahwa 75% untuk pembelajaran online dan 25% untuk pembelajaran secara
tatap muka (konvensional).
5.
Alokasi waktu tutorial 25% khusus bagi mereka yang
tertinggal, namun bila tidak memungkinkan maka waktu tersebut dapat digunakan
untuk menyelesaikan kesulitan siswa dalam memahami masalah belajar.
6.
Dalam blended learning diperlukan kepemimpinan yang
mempunyai waktu dan perhatian untuk terus-menerus berupaya untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Blendedlearning dibutuhkan
pada saat :
1.
Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, namun
menambah waktu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dunia maya.
2.
Mempermudah dan mempercepat proses komunikasi non-stop
antara pengajar dan siswa.
3.
Siswa dan pengajar dapat diposisikan sebagai pihak yang
belajar.
4.
Membantu proses percepatan pengajaran.
2.2.1 Tujuan Blended Learning
1. Membantu
pemelajar untuk berkembang lebih baik di dalam proses belajar, sesuai dengan
gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
2. Menyediakan
peluang yang praktis realistis bagi guru dan pemelajar untuk pembelajaran
secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang.
3. Peningkatan
penjadwalan fleksibilitas bagi pemelajar, dengan menggabungkan aspek terbaik
dari tatap muka dan instruksi online. Kelas tatap muka dapat digunakan untuk
melibatkan para siswa dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online
memberikan pebelajar dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada
setiap saat, dan di mana saja selama pemelajar memiliki akses internet,
4. Mengatasi
masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian melalui penggunaan metode
pembelajaran yang bervariasi.
2.3 Komponen
Blended Learning
Berdasarkan kesimpulan dari para ahli mengenai blended
learning, makan belended learning mempunyai 3 komponen pembelajaran yang
dicampur menjadi satu bentuk pembelajaran blended learning.
1.
Online
Learning
Diartikan bahwa online learnng merupakan materi
pendidikan yang ditanyangkan dengan memanfaatkan komputer.
Dalam Asynchronous Online Laerning pebelajar dapat
mengakses materi pelajaran kapan saja, sedangkan Synchronous Online Learning
memungkinkan interaksi nyata (real time) antara pebelajar dengan pengajar (Ally
2007).
Maka dapat disimpulkan bahwa online learning adalah
lingkungan pembelajaran yang menggunakan teknologi internet, intranet, dan
berbasis web dalam mengakses materi pembelajaran dan memungkinkan terjadinya
interkasi pembelajaran antar sesama peserta didik atau dengan mengajar dimana
saja dan kapan saja.
Karakteristik
online learning :
a.
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik
b.
Memanfaatkan keunggulan computer (Digital Media dan
Computer Networks)
c.
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning
materials)
d.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil,
kemauan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat
dilihat di komputer.
Kelebihan dan
kekurangan E-Learning :
·
Kelebihan :
-
Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan siswa
dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet kapan saja tanpa
dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
-
Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terjadwal melalui internet, sehingga keduanya dapat menilai sampai
berapa jauh bahan ajar dipelajari.
-
Siswa dapat belajar atau mereview bahan ajar setiap saat
dan dimana saja kalau diperlukan megingat bahan ajar tersimpan dikomputer.
-
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajari, ia dapat melakukan akses internet secara lebih
mudah.
-
Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi
aktif.
-
Relatif lebih efisien.
·
Kekurangan :
-
Kurangnya interaksi antara guru dan siswa dan siswa itu
sendiri.
-
Cenderung mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial
dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
-
Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada
pendidikan.
-
Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensial sekarang dituntut menguasai teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
-
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal.
-
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
-
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki
keterampilan internet.
2.
Pembelajaran
tatap muka
Pembelajaran tatap muka merupakan model pembelajaran yang
sampai saat ini masih terus dilakukan dan sangat sering digunakan dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu bentuk model
pembelajaran konvensional yang mempertemukan guru dengan murid dalam satu
ruangan untuk belajar.
Karakteristik
pembelajaran tatap muka :
a.
Terencana
b.
Berorientasi pada tempat (placed-based)
c.
Interaksi sosial
Dalam pembelajaran tatap muka guru atau pemelajar akan
menggunakan berbagai macam metode dalam proses pembelajarannya untuk membuat
proses belajar lebih aktif dan menarik. Yang biasanya digunakan adalah :
a.
Metode ceramah
Metode yang
paling sederhana karena guru hanya menyampaikan materi pembelajaran melalui
kegiatn berbicara/ceramah di depan kelas dan terkadang menggunakan media lain
untuk menunjang prose pembelajaran
b.
Metode penugasan
Metode pembelajaran dengan memberikan penugasan
untuk dikerjakan didalam kelas, melatih kemandirian dan tanggung jawab siswa.
c.
Metode tanya jawab
Metode
pembelajaran yang menimbulkan interaksi antara siswa dengan guru, guru
memberikan pertanyaan lalu siswa menjawab pertanyaan atau sebaliknya.
d.
Metode demonstrasi
Metode
pembelajaran dimana guru memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu
proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik yang
sebenarnya maupun yang tiruan disertai dengan penjelasan singkat.
3.
Belajar
mandiri
Salah satu bentuk aktivitas model pembelajaran pada
blended learning adalah individualized learning, yaitu peserta didik dapat
belajar mandiri dengan cara mengakses informasi, materi atau pelajaran secara
online via internet. Bukan berarti belajar sendiri, tetapi belajar mandiri
berarti belajar secara berinisiatif dengan ataupun tanpa bantuan orang lain
dalam belajar.
Dengan demikian, belajar mandiri sebagai metode dapat
didefinisikan sebagai suatu pembelajaran yang memposisikan pebelajaran sebagai
penanggung jawab, pemegang kendali, pengambil keputusan atau pengambil
inisiatif dalam memenuhi dan mencapai keberhasilan belajarnya sendiri dengan
atau tanpa bantuan orang lain.
Karakteristik sistem belajar mandiri menurut Institut for
Distance Education of Maryland University :
a.
Membebaskan pebelajar untuk tidak harus belajar pada satu
tempat dalam satu waktu tertentu.
b.
Disediakannya berbagai bahan (materials) termasuk panduan
belajar dan silabus yang rinci serta akses ke semua anggota.
c.
Komunikasi antar pebelajar dan instruktur melalui satu
kombinasi dari beberapa teknologi informasi.
Kelemahan-kelemahan
belajar mandiri :
-
Kurang interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa itu
sendiri.
-
Kegiatan membosankan tidak menarik.
-
Program belajar yang tidak cocok untuk semua siswa.
-
Kurangnya disiplin diri.
-
Metode ini sering menuntut kerjasama dan perencanaan tim
untuk yang rinci diantara staf pengajar yang terlibat.
2.4
Kelebihan dan Kekurangan Blended Learning
2.4.1 Kelebihan blended learning :
a.
Dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran kapan
saja dan dimana saja.
b.
Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional,
yang keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.
c.
Pembelajaran lebih efektif dan efisien
d.
Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya blendedlearning
maka pebelajar semakin mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
e.
Pembelajaran menjadi lebih luwes dan tidak kaku.
2.4.2 Kekurangan blended
learning :
a.
Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit
diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.
b.
Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pebelajar,
seperti komputer dan akses internet. Padahal dalam blended learning diperlukan
akses internet yang memadai, apabila jaringan kurang memadai akan menyulitkan
peserta dalam mengikuti pembelajaran mandiri via online.
c.
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan teknologi
d.
Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pelajar, seperti
komputer dan akses internet
e.
Membutuhkan strategi pembelajaran yang tepat untuk dapat
memaksimalkan potensi dari blended learning.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Blended learning merupakan proses
pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam pendekatan. Pendekatan yang
dilakukan dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Pembelajaran
berlangsung secara konvensional (tatap muka), mandiri, dan mandiri via online.
Bahan belajar mandiri secara offline
disiapkan dalam bentuk digital, seperti dalam bentuk CD, MP3, DVD, dll.
Sedangkan bahan belajar mandiri secara online disiapkan dalam bentuk via
website resmi tertentu.
3.2 Saran
Hendaknya
dalam menerapkan blended learning pemelajar dapat memastikan bahwa seluruh
pesertanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dalam belajar
secara mandiri via online tidak banyak hambatan yang dikarenakan oleh faktor
sarana dan prasana yang kurang memadai.
·
Hendaknya pemelajar sudah menyiapkan solusi terbaik dalam
mengatasi permasalahan yang mungkin muncul.
·
Pembagian materi belajar harus dapat dialokasikan dengan
baik, dengan mempertimbangkan isi bahan ajar, serta tujuan pembelajarannya,
mana yang harus dibahas secara tatap muka, atau dapat dipelajari secara
mandiri.
·
Pemelajar juga harus menyiapkan jawab yang terorganisir
untuk tatap muka dan pembelajaran mandiri diawal. Agar peserta mengetahui
secara jelas jadwal tersebut.
Vd vr videos: YouTube - Vd vr - Vd vr | Vd vr videoodl.cc
BalasHapusVd vr. This YouTube channel is about to become a YouTube channel for free youtube to mp3 converter the community. Discover more videos on Vd vr.