Penulisan Karya
Tulis Ilmiah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata
Kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia / 3 SKS
Dosen Pembimbing: Khoerotun Nisa Liswati,
S.Pd., M.Hum.
Disusun
oleh
Kelompok
3:
Nama NPM
Dina
Puspita Sari 1513054002
Melisa
Agustina 1513054010
Novia
Safitri 1513054011
Yana
Dwi Putri R. 1513054018
Siti
Marinda 1513054024
Ani
Isrowiyah 1213054006
PROGRAM S1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya ilmiah dalam
berbagai kesempatan seringkali dipandang sebagai sesuatu yang rumit, terbatas,
milik pihak tertentu dan tentu saja sulit dilakukan. Temu ilmiah, misalnya
terbatas pada ahli-ahli dalam bidang tertentu. Karya ilmiah juga sering
dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh pihak-pihak tertentu yang sudah
memiliki kader keilmuan tertentu pula. Para penulis karya ilmiah biasanya pakar
atau ahli dalam suatu bidang tertentu. Para guru, karena dalam beberapa hal
membatasi diri, seperti sulit memasuki wilayah ini, sehingga setiap kali
mengikuti seminar atau pelatihan karya ilmiah tidak dipandang sebagai bagian
dari dunianya. Padahal guru adalah ilmuwan yang ahli pada bidangnya dan
diharuskan menghasilkan karya pada bidang tersebut. Padahal dunia keilmuan pada
level manapun mengandung kadar keilmiahan dan dapat diraih oleh siapa pun
sesuai dengan bidangnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian karya tulis ilmiah?
1.2.2 Bagaimana penulisan karya ilmiah?
1.2.3 Bagaimana bahasa dalam karya
ilmiah?
1.2.4 Bagaimana editing dalam karya
ilmiah?
1.3 Tujuam
1.3.1 Mengetahui pengertian karya tulis
ilmiah.
1.3.2 Mengetahui penulisan karya ilmiah.
1.3.3 Mengetahui bahasa dalam karya
ilmiah.
1.3.4 Mengetahui editing dalam karya
ilmiah.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah
masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif
penyelesaian masalah tersebut. Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat
baik secara teoretis maupun secara praktis tidak bisa dikategorikan karya
ilmiah yang baik. Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi,
penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan,
yakni rasional, objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah
karya ilmiah harus fokus dan bersifat spesifik pada sebuah bidang keilmuan
secara mendalam. Kedalaman karya tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang
ilmuwan. Bahasa yang digunakan juga harus bersifat baku, disesuaikan dengan
sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa
pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal
yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.
2.1.1 Konsep Dasar Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas
ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang
benar.
Syarat
minimal dalam sebuah karya ilmiah:
1. menggunakan
bahasa tulis sebagai media,
2. membahas
konsep ilmu pengetahuan,
3. disusun
secara sistematis,
4. dituangkan
dengan menggunakan bahasa yang benar.
2.1.2 Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. objektif,
artinya memiliki objek dan berisi penilaian secara objektif terhadap objek
tersebut,
2. faktual,
artinya dibuat berdasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya,
3. bermetode
artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu,
4. cermat
dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.
2.2 Penulisan Karya Ilmiah
2.2.1 Sistematika:
1. Bagian
pembukaan (lembar judul, kata pengantar dan daftar isi)
2. Bagian
Isi (pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan saran)
3. Bagian
penutup (daftar pustaka, riwayat hidup penulis, dan lampiran-lampiran yang
diperlukan)
2.2.2 Tahapan Penulisan:
1. Tahap
persiapan:
a. Pemilihan
topik (dikuasai, baru, menarik, bermanfaat)
b. Pembatasan
topik
c. Pengumpulan
pustaka
d. Penentuan
tujuan dan manfaat
· Fungsi
perumusan tujuan:
o
menjelaskan (sesuatu) kepada pembaca, meyakinkan
(sesuatu) pembaca, dan mempengaruhi pembaca.
· Fungsi
manfaat:
o
menyampaikan harapan penulis kepada
pihak terkait.
e. Penyusunan
kerangka
· merumuskan
topik yang jelas
· inventarisasi
topik-topik bawahan (tulis semua yang ada dalam pikiran)
· evaluasi
semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua
· langkah
kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topik-topik yang
lebih rendah tingkatannya
· menentukan
sebuah pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua perincian
2. Tahap
pengumpulan data
a. studi
pustaka atau membaca berbagai buku (sumber)
b. melakukan
penelitian yang dipersiapkan secara sistematis
c. melakukan
wawancara dengan nara sumber yang layak
d. observasi
atau menyebarkan angket.
3. Tahap
analisis data
a. Teknik
kualitatif dapat dilakukan dengan cara
· identifikasi
data
· klasifikasi
data
· analisis
data
· interpretasi
data dan pembuatan kesimpulan.
b. Untuk
teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik uji statistik.
4. Tahap
penyusunan draf laporan
Kerangka
tulisan yang dibuat sebelumnya pada tahap ini mulai dikembangkan. Pengembangan
ini dilakukan dengan menyajikan hasil studi pustaka, hasil pengumpulan data,
hasil analisis data, dan kesimpulan
5. Tahap
perbaikan dan pengeditan
6. Tahap
Pelaporan
2.2.3
Jenis-jenis
Karya ilmiah
1. Makalah:
merupakan karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan pada studi pustaka atau kajian
lapangan, sebagai syarat penyelesaian tugas pada salah satu mata kuliah
sehingga cukup dengan membaca beberapa buku yang berkenaan dengan mata kuliah
tersebut, kemudian menyusun laporan tertulisnya.
2. Laporan Penelitian: merupakan karya ilmiah
yang biasanya disusun dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan
penelitian yang telah dilaksanakan.
3. Skripsi
merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalahan dalam bidang
tertentu. (syarat S-1)
4. Tesis
adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada pengujian teori yang telah ada
dalam satu disiplin ilmu tertentu. (syarat S-2).
5. Disertasi
merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (a) berfokus pada penemuan
sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu tertentu, (b) berfokus pada pengembangan
prinsip-prinsip teori yang telah ada, dan (c) berisi pengembangan model-model
baru yang diuji di lapangan. (syarat S-3)
6. Karya
ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang menarik agar mudah
dimengerti pembacanya namun tetap mempertahankan kebenaran ilmiah/objektif
7. Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya
ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang
telah dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja,
misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium). Sistematika dan teknik penulis kertas
kerja biasanya akan sangat bergantung pada lembaga terkait.
2.3
Bahasa Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah
harus menggunakan bahasa ilmiah, yakni bahasa resmi yang digunakan dalam bidang
keilmuan. Bahasa keilmuan tentu bukan bahasa pergaulan sehari-hari atau bahasa
populer yang disajikan di berbagai media. Karena karya ilmiah terbatas pembaca
dan medianya, maka bahasa yang digunakannya lebih terbatas pula, mungkin hanya
dipahami oleh mereka yang memiliki bidang keilmuan yang sama.
Secara umum, bahasa ilmiah adalah bahasa
Indonesia yang baku (resmi) dan mengandung hal-hal teknis yang sesuai dengan
bidang keilmuannya. Bahasa yang demikian memiliki karakteristik-karakteristik
berikut.
1. Kencedekiaan.
Bahasa
karya ilmiah harus mengandung sebuah bidang keilmuan (cendekia) melalui
pertanyaan yang tepat.
2. Lugas
dan jelas
Bahasa
karya tulis ilmiah harus disajikan dalam bahasa yang memiliki makna yang jelas,
tidak bertele-tele dan tidak bermakna ganda. Bahasa yang digunakan harus pasti
dan memberikan kepastian kepada pembaca.
3. Formal
dan objektif
Bahasa
karya tulis ilmiah harus disajikan secara formal, baik dalam hal penggunaan
kosakata, diksi, kalimat, dan sistem ejaaan yang digunakan. Objektif berarti
menyajikan fakta dalam bahasa yang langsung dan tidak berpihak kepada siapapun.
4. Ringkas
dan padat
Bahasa
karya tulis ilmiah harus disajikan secara tingkas, langsung pada sasaran yang
dimaksud, dan padat secara isi. Dalam karya tulis ilmiah panjang uraian tidak
menentukan baik-buruknya sebuah karya tulis. Oleh karena itu, bahasa yang
disajikan harus bahasa yang ringkas dan padat.
5. Konsisten
Bahasa
yang konsisten adalah bahasa yang stabil dan mapan dipakai penulis, terutama
dalam hal istilah atau penggunaan diksi. Konsistensi isilah dan diksi penting
dalam karya ilmiah.
6.
Baku
Ragam bahasa ilmu harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan
yang baku dan dalam ragam lisan menggunakan kata yang baku, struktur frasa, dan
kalimat yang baku.
7.
Denotatif
Kata-kata dan istilah
yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna
ganda.
8.
Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan: Ragam bahasa ilmu lebih
bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.
9.
Kohesif
Agar tercipta hubungan
gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga
hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka
digunakan alat penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.
10.
Koheren
Semua unsur pembentuk
kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
11.
Mengutamakan Kalimat Pasif
12.
Logis
Ide atau pesan yang
disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
13.
Efektif
Ide yang diungkapkan
sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis, maupun
oleh penyimak atau pembaca.
14.
Kuantitatif
Keterangan
yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
2.4 Editing Karya Ilmiah
Langkah berikutnya
melakukan perbaikan tulisan setelah draf tulisan selesai. Para saat menulis,
hendaknya jangan melakukan perbaikan terlebih dahulu agar gagasan atau materi
yang hendak disajikan dapat tertuang secara baik. Proses perbaikan terjadi
ketika draf tulisan sudah diselesaikan.
Hal-hal yang hendaknya
diperhatikan pada saat perbaikan tulisan adalah faktor kebahasaan dan faktor
isi tulisan. Faktor kebahasaan berkait dengan masalah-masalah kebahasaan,
seperti ejaan, disksi, kalimat, dan paragraf. Faktor kebahasaan merupakan
tampilan fisik karya tersebut. Sementara editing isi dilakukan berdasarkan
kebutuhan materi yang mesti disajikan dalam tulisan tersebut.
2.4.1
Publikasi
Karya Ilmiah
Publikasi penting
dilakukan agar karya ilmiah dapat dibaca banyak orang. Menulis untuk media
massa berarti menulis untuk kepentingan publik. Oleh karena itu, tulisan yang
dibuat harus disesuaikan dengan kebutuhan publik. Media massa (koran, majalah,
jurnal) merupakan alat yang efektif untuk menyebabkan pikiran dan gagasan
seorang penulis. Tulisan yang cocok untuk media massa:
1. Tulisan
harus actual
Media
selalu menyajikan informasi actual yang terjadi setiap saat. Oleh karena
masyarakat hanya menghendaki informasi actual yang disajikan sebuah media.
Informasi terkini bukan hanya disajikan dalam ruang berita, tetapi juga dalam
ruang opini.
2. Tulisan
harus menarik
Hal
ini berarti sebuah tulisan harus disajikan dengan gaya yang mempersona dan
mengambil tema-tema yang menarik perhatian pembaca. Menarik secara penyajian
berkonsekuensi pada gaya penulisan seseorang. Secara tema, menarik berarti
mengundang perhatian karena tema tersebut dibutuhkan oleh para pembaca.
3. Tulisan
harus padat isi
Tulisan
di media harus langsung menyentuh persolan yang dibahas atau diulas. Penulis
tidak boleh berpanjang-panjang bercerita. Tulisan yang berfokus menjadi syarat
sebuah tulisan untuk layak dimuat disebuah media.
4. Tulisan
harus bermanfaat
Tulisan
yang actual, menarik, dan disajikan padat isi belumlah cukup syarat untuk
dimuat. Tulisan juga harus bermanfaat bagi pembaca. Tulisan dimaksud adalah
yang mengandung manfaat bagi pembaca.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Karya tulis ilmiah
merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus
mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah tersebut. Karya tulis ilmiah
merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis
dengan menggunakan bahasa yang benar.
Tahap penulisan karya ilmiah yaitu: tahap persiapan,
tahap pengumpulan data, analisis data, penyusunan draf laporan, editing, dan
pelaporan. Jenis-jenis karya tulis ilmiah yaitu: makalah, laporan penelitian,
skripsi, tesis, disertasi, karya ilmiah populer, kertas kerja.
Ragam bahasa karya
ilmiah yaitu: kencedekiaan, lugas dan jelas, formal dan objektif, ringkas dan
padat, konsisten, baku, denotatif, berkomunikasi dengan pikiran, kohesif,
koheren, mengutamakan kalimat pasif, logis, efektif, kuantitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar