Selasa, 31 Mei 2016

karya tulis ilmiah

Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia / 3 SKS
Dosen Pembimbing: Khoerotun Nisa Liswati, S.Pd., M.Hum.


Disusun oleh
Kelompok 3:

Nama                                       NPM
Dina Puspita Sari                    1513054002
Melisa Agustina                      1513054010
Novia Safitri                           1513054011
Yana Dwi Putri R.                  1513054018
Siti Marinda                            1513054024
Ani Isrowiyah                         1213054006





PROGRAM S1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Karya ilmiah dalam berbagai kesempatan seringkali dipandang sebagai sesuatu yang rumit, terbatas, milik pihak tertentu dan tentu saja sulit dilakukan. Temu ilmiah, misalnya terbatas pada ahli-ahli dalam bidang tertentu. Karya ilmiah juga sering dipahami sebagai karya yang dihasilkan oleh pihak-pihak tertentu yang sudah memiliki kader keilmuan tertentu pula. Para penulis karya ilmiah biasanya pakar atau ahli dalam suatu bidang tertentu. Para guru, karena dalam beberapa hal membatasi diri, seperti sulit memasuki wilayah ini, sehingga setiap kali mengikuti seminar atau pelatihan karya ilmiah tidak dipandang sebagai bagian dari dunianya. Padahal guru adalah ilmuwan yang ahli pada bidangnya dan diharuskan menghasilkan karya pada bidang tersebut. Padahal dunia keilmuan pada level manapun mengandung kadar keilmiahan dan dapat diraih oleh siapa pun sesuai dengan bidangnya.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian karya tulis ilmiah?
1.2.2 Bagaimana penulisan karya ilmiah?
1.2.3 Bagaimana bahasa dalam karya ilmiah?
1.2.4 Bagaimana editing dalam karya ilmiah?


1.3  Tujuam
1.3.1 Mengetahui pengertian karya tulis ilmiah.
1.3.2 Mengetahui penulisan karya ilmiah.
1.3.3 Mengetahui bahasa dalam karya ilmiah.
1.3.4 Mengetahui editing dalam karya ilmiah.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah tersebut. Karya ilmiah yang tidak mampu memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis tidak bisa dikategorikan karya ilmiah yang baik. Karakteristik keilmiahan sebuah karya terdapat pada isi, penyajian, dan bahasa yang digunakan. Isi karya ilmiah tentu bersifat keilmuan, yakni rasional, objektif, tidak memihak, dan berbicara apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus fokus dan bersifat spesifik pada sebuah bidang keilmuan secara mendalam. Kedalaman karya tentu sangat disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuwan. Bahasa yang digunakan juga harus bersifat baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di Indonesia. Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi harus menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal yang teknis sesuai dengan bidang keilmuannya.

2.1.1 Konsep Dasar Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.
Syarat minimal dalam sebuah karya ilmiah:
1.    menggunakan bahasa tulis sebagai media,
2.    membahas konsep ilmu pengetahuan,
3.    disusun secara sistematis,
4.    dituangkan dengan menggunakan bahasa yang benar.

2.1.2 Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1.    objektif, artinya memiliki objek dan berisi penilaian secara objektif terhadap objek tersebut,
2.    faktual, artinya dibuat berdasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,
3.    bermetode artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu,
4.    cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya.

2.2 Penulisan Karya Ilmiah
2.2.1 Sistematika:
1.    Bagian pembukaan (lembar judul, kata pengantar dan daftar isi)
2.    Bagian Isi (pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan saran)
3.    Bagian penutup (daftar pustaka, riwayat hidup penulis, dan lampiran-lampiran yang diperlukan)

2.2.2 Tahapan Penulisan:
1.    Tahap persiapan:
a.    Pemilihan topik (dikuasai, baru, menarik, bermanfaat)
b.    Pembatasan topik
c.    Pengumpulan pustaka
d.   Penentuan tujuan dan manfaat
·      Fungsi perumusan tujuan:
o  menjelaskan (sesuatu) kepada pembaca, meyakinkan (sesuatu) pembaca, dan mempengaruhi pembaca.
·      Fungsi manfaat:
o  menyampaikan harapan penulis kepada pihak terkait.

e.    Penyusunan kerangka
·      merumuskan topik yang jelas
·      inventarisasi topik-topik bawahan (tulis semua yang ada dalam pikiran)
·      evaluasi semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua
·      langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya
·      menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua perincian

2.    Tahap pengumpulan data
a.    studi pustaka atau membaca berbagai buku (sumber)
b.    melakukan penelitian yang dipersiapkan secara sistematis
c.    melakukan wawancara dengan nara sumber yang layak
d.   observasi atau menyebarkan angket.

3.    Tahap analisis data
a.    Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara
·      identifikasi data
·      klasifikasi data
·      analisis data
·      interpretasi data dan pembuatan kesimpulan.
b.    Untuk teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik uji statistik.

4.    Tahap penyusunan draf laporan
Kerangka tulisan yang dibuat sebelumnya pada tahap ini mulai dikembangkan. Pengembangan ini dilakukan dengan menyajikan hasil studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data, dan kesimpulan

5.    Tahap perbaikan dan pengeditan
6.    Tahap Pelaporan

2.2.3   Jenis-jenis Karya ilmiah
1.    Makalah: merupakan karya ilmiah yang berisi ide berdasarkan pada studi pustaka atau kajian lapangan, sebagai syarat penyelesaian tugas pada salah satu mata kuliah sehingga cukup dengan membaca beberapa buku yang berkenaan dengan mata kuliah tersebut, kemudian menyusun laporan tertulisnya.
2.     Laporan Penelitian: merupakan karya ilmiah yang biasanya disusun dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.
3.    Skripsi merupakan karya tulis ilmiah resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu. (syarat S-1)
4.    Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi berfokus pada pengujian teori yang telah ada dalam satu disiplin ilmu tertentu. (syarat S-2).
5.    Disertasi merupakan karya ilmiah yang memiliki karakteristik: (a) berfokus pada penemuan sesuatu yang baru dalam disiplin ilmu tertentu, (b) berfokus pada pengembangan prinsip-prinsip teori yang telah ada, dan (c) berisi pengembangan model-model baru yang diuji di lapangan. (syarat S-3)
6.    Karya ilmiah populer biasanya ditulis dengan teknik penulisan yang menarik agar mudah dimengerti pembacanya namun tetap mempertahankan kebenaran ilmiah/objektif
7.     Kertas kerja merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penulisnya (laporan kegiatan atau laporan kerja, misalnya KKN, PKL, kerja laboratorium). Sistematika dan teknik penulis kertas kerja biasanya akan sangat bergantung pada lembaga terkait.

2.3 Bahasa Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa ilmiah, yakni bahasa resmi yang digunakan dalam bidang keilmuan. Bahasa keilmuan tentu bukan bahasa pergaulan sehari-hari atau bahasa populer yang disajikan di berbagai media. Karena karya ilmiah terbatas pembaca dan medianya, maka bahasa yang digunakannya lebih terbatas pula, mungkin hanya dipahami oleh mereka yang memiliki bidang keilmuan yang sama.
Secara umum, bahasa ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku (resmi) dan mengandung hal-hal teknis yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Bahasa yang demikian memiliki karakteristik-karakteristik berikut.
1.    Kencedekiaan.
Bahasa karya ilmiah harus mengandung sebuah bidang keilmuan (cendekia) melalui pertanyaan yang tepat.
2.    Lugas dan jelas
Bahasa karya tulis ilmiah harus disajikan dalam bahasa yang memiliki makna yang jelas, tidak bertele-tele dan tidak bermakna ganda. Bahasa yang digunakan harus pasti dan memberikan kepastian kepada pembaca.
3.    Formal dan objektif
Bahasa karya tulis ilmiah harus disajikan secara formal, baik dalam hal penggunaan kosakata, diksi, kalimat, dan sistem ejaaan yang digunakan. Objektif berarti menyajikan fakta dalam bahasa yang langsung dan tidak berpihak kepada siapapun.
4.    Ringkas dan padat
Bahasa karya tulis ilmiah harus disajikan secara tingkas, langsung pada sasaran yang dimaksud, dan padat secara isi. Dalam karya tulis ilmiah panjang uraian tidak menentukan baik-buruknya sebuah karya tulis. Oleh karena itu, bahasa yang disajikan harus bahasa yang ringkas dan padat.
5.    Konsisten
Bahasa yang konsisten adalah bahasa yang stabil dan mapan dipakai penulis, terutama dalam hal istilah atau penggunaan diksi. Konsistensi isilah dan diksi penting dalam karya ilmiah.
6.    Baku
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku dan dalam ragam lisan menggunakan kata yang baku, struktur frasa, dan kalimat yang baku.
7.    Denotatif
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.
8. Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan: Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.
9. Kohesif
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.
10. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok.
11. Mengutamakan Kalimat Pasif
12. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.
13. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
14. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.

2.4  Editing Karya Ilmiah
Langkah berikutnya melakukan perbaikan tulisan setelah draf tulisan selesai. Para saat menulis, hendaknya jangan melakukan perbaikan terlebih dahulu agar gagasan atau materi yang hendak disajikan dapat tertuang secara baik. Proses perbaikan terjadi ketika draf tulisan sudah diselesaikan.
Hal-hal yang hendaknya diperhatikan pada saat perbaikan tulisan adalah faktor kebahasaan dan faktor isi tulisan. Faktor kebahasaan berkait dengan masalah-masalah kebahasaan, seperti ejaan, disksi, kalimat, dan paragraf. Faktor kebahasaan merupakan tampilan fisik karya tersebut. Sementara editing isi dilakukan berdasarkan kebutuhan materi yang mesti disajikan dalam tulisan tersebut.

2.4.1   Publikasi Karya Ilmiah
Publikasi penting dilakukan agar karya ilmiah dapat dibaca banyak orang. Menulis untuk media massa berarti menulis untuk kepentingan publik. Oleh karena itu, tulisan yang dibuat harus disesuaikan dengan kebutuhan publik. Media massa (koran, majalah, jurnal) merupakan alat yang efektif untuk menyebabkan pikiran dan gagasan seorang penulis. Tulisan yang cocok untuk media massa:
1.    Tulisan harus actual
Media selalu menyajikan informasi actual yang terjadi setiap saat. Oleh karena masyarakat hanya menghendaki informasi actual yang disajikan sebuah media. Informasi terkini bukan hanya disajikan dalam ruang berita, tetapi juga dalam ruang opini.
2.    Tulisan harus menarik
Hal ini berarti sebuah tulisan harus disajikan dengan gaya yang mempersona dan mengambil tema-tema yang menarik perhatian pembaca. Menarik secara penyajian berkonsekuensi pada gaya penulisan seseorang. Secara tema, menarik berarti mengundang perhatian karena tema tersebut dibutuhkan oleh para pembaca.
3.    Tulisan harus padat isi
Tulisan di media harus langsung menyentuh persolan yang dibahas atau diulas. Penulis tidak boleh berpanjang-panjang bercerita. Tulisan yang berfokus menjadi syarat sebuah tulisan untuk layak dimuat disebuah media.
4.    Tulisan harus bermanfaat
Tulisan yang actual, menarik, dan disajikan padat isi belumlah cukup syarat untuk dimuat. Tulisan juga harus bermanfaat bagi pembaca. Tulisan dimaksud adalah yang mengandung manfaat bagi pembaca.


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Karya tulis ilmiah merupakan kajian atas sebuah masalah tertentu yang tujuan pembahasannya harus mampu memberikan alternatif penyelesaian masalah tersebut. Karya tulis ilmiah merupakan tulisan yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.
Tahap penulisan karya ilmiah yaitu: tahap persiapan, tahap pengumpulan data, analisis data, penyusunan draf laporan, editing, dan pelaporan. Jenis-jenis karya tulis ilmiah yaitu: makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, karya ilmiah populer, kertas kerja.
Ragam bahasa karya ilmiah yaitu: kencedekiaan, lugas dan jelas, formal dan objektif, ringkas dan padat, konsisten, baku, denotatif, berkomunikasi dengan pikiran, kohesif, koheren, mengutamakan kalimat pasif, logis, efektif, kuantitatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar